Senin, 12 April 2010
Halah... kemarin artikelku dipenuhi kisah horor (Ramuan Membuat Mayat Berbicara,Pulau Angker Yang Penuh Boneka Menyeramkan) sekarang ada lagi kisah horor berikutnya, Ritual Mayat Berjalan Di Tanah Toraja, bukan maksudku untuk membuat sobat berpikiran yang aneh - aneh, disini aku hanya sekedar share informasi, percaya atau tidaknya terserah sobat dalam mengartikannya...
Konon disebuah gua di desa Sillanang sejak tahun 1905 telah ditemukan mayat manusia yang utuh, tidak busuk sampai sekarang. Mayat itu tidak dibalsem seperti yang dilakukan orang-orang Mesir Purba bahkan tidak diberi ramuan apapun. Tapi bisa tetap utuh. Menurut pendapat Tampubolon, kemungkinan ada semacam zat digua itu yang khasiatnya bisa mengawetkan mayat manusia. Kalau saja ada ahli geologi dan kimia yang mau membuang waktu menyelidiki tempat itu, agaknya teka teki gua Sillanang dapat dipecahkan. Di samping mayat yang anti busuk, ada pula mayat manusia yang bisa berjalan diatas kedua kakinya, bagaikan orang hidup yang tidak kurang suatu apa. Kalau mau dicari juga perbedaannya, ada, tapi tidak begitu kentara. Konon menurut Tampubolon, sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak. Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya, sampai ketujuan akhir yaitu rumahnya sendiri. Mengapa harus demikian?
Ceritanya begini. Orang-orang Toraja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung dan banyak ceruk dengan berjalan kaki. Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak dan semacamnya. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan mati selalu ada. Supaya mayat tidak sampai ditinggal didaerah yang tidak dikenal (orang Toradja menghormati roh setiap orang yang meninggal) dan agar ia tidak menjadi beban manusia lainnya (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenazah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sejenis hipnotisme menurut istilah jaman sekarang, mayat diharuskan pulang berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya didalam rumahnya sendiri. Dan bayangkan saja, mayat itu tahu arah jalan, serta tahu yang mana rumahnya! Kendati demikian masih ada satu pantangan: mayat jang berjalan itu tidak boleh disentuh. Mungkin kalau disentuh mukjizat/pengaruh ilmu gaib tersebut akan hilang. Wallahu'alam.
Keanehan terakhir yang tidak kalah menakjubkan adalah "ballo" (tuak) yang kalau diminum tidak memabukkan, berapapun anda meminumnya. Tuak yang diramu dengan sejenis kulit kayu ini disamping memanaskan badan juga menambah tenaga dan memperpanjang umur. Mungkin benar juga, karena usia penduduk disana rata-rata mencapai 80 sampai 100 tahun. Apakah ballo akan sama mujarabnya kalau diminum diluar Toraja? Entahlah....
Sumber: majalah.tempointeraktif.com