Sabtu, 23 Januari 2010

Created : satriaji



Kembali cari-cari referensi tentang apa yang bagus buat ditulis, akhirnya aku dapat sesuatu yang bagus. Kali ini aku coba untuk membahas suatu teori yang rada-rada di luar logika. Yaitu tentang sesuatu yang berasal dari luar bumi. Suatu kehidupan yang diyakini oleh sebagian pihak tetap eksis di luar langit kita.

Berikut sedikit kilasannya……


Teori tentang keberadaan Peradaban Lumeria bermula dari banyaknya laporan beberapa orang yang pernah melihat kendaraan asing dan bahkan berkomunikasi dengan makhluk asing yang bukan berasal dari bumi. Pro dan kontra tentang makhluk ini masih terus heboh hingga roket pulsa nuklir berkecepatan 41.400 km/s “daedalus” dirancang. Sementara itu laporan-laporan baru terus berdatangan dan terus memberi bukti.

Laporan yang cukup tua mengenai kehidupan luar bumi berasal dari abad ke-15 SM, yangg tertera dalam buku harian Thutmosis III (Fir’aun Mesir kuno, 1504-1450SM). Laporan dalam papirus tulli tersebut adalah sbb:

Sekitar tahun 22 , dalam bulan ke-2 musim dingin, pada jam ke-6 hari itu, para penulis dari rumah kehidupan melihat adanya sebuah lingkaran api yg muncul di angkasa. Dia tidak memiliki kepala dan nafasnya berbau busuk (maksudnya asap yang keluar dari benda tsb), panjangnya 1 rod (5 meter) dan lebarnya 1 rod.



Dia tidak bersuara, karena kebingungan mereka bertiarap. Mereka menghadap Fir’aun untuk melaporkan apa yang telah mereka lihat. Sang Raja kemudian merenung dan berfikir tentang masalah itu. Sementara beberapa hari kemudian benda-benda itu bertambah banyak di angkasa. Angkatan perang Fir’aun terus mengawasi benda-benda itu tatkala Sang Raja berada di tengah-tengah mereka. Waktu itu adalah waktu setelah makan malam. Lingkaran api itu kemudian semakin tinggi di angkasa menuju ke selatan. Ikan dan Itik berjatuhan dari udara. Dan Fir’aun menyuruh mengambil kemenyan, yang kemudian dibakar untuk mendapatkan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan rakyatnya.

Salah satu bagian relief di Pyramid Khufu, mungkin ini bisa menunjukkan bahwa benar bangsa Mesir Kuno pernah didatangi para Alien, dan ini sekaligus bisa dijadikan bukti bahwa UFO/ Alien sudah menampakkan batang hidungnya sejak ribuan tahun yang lalu. Kesaksian lain yg cukup khas dan sempat dicatat adalah ketika Jhon O’Neill, seorang editor sains dari New York Herald Tribune, tengah meneropong bulan pada malam tanggal 29 Juli 1953.

Ia menyaksikan suatu benda semacam “jembatan” aneh memanjang 12 mil di daerah Mare Crisium Bulan. Benda tsb yang sebelumnya tidak ada. Sementara penyaksian O’neill dicemooh oleh astronom lain, muncullah kesaksian pakar bulan nomor wahid dari Inggris H.P. Wilkins, yang menandaskan bahwa ia pun menyaksikan “jembatan” aneh yang tiba-tiba muncul itu.

Setelah itu, Patrick Moore, anggota British yang menghubungkan satu gunung dengan gunung lainnya di dataran Mare Crisium atau Sea of Crisis. Yang lebih aneh lagi, 84 tahun sebelum kesaksian O’Neill, Swift dari Mattoon II, menyaksikan objek-objek yg bergerak melintasi bulan pada tanggal 7 Agustus 1869, dua puluh menit sebelum terjadi gerhana matahari total.

Bahkan lima tahun sesudahnya, tepatnya pada tahun 1874, Monsieur Lamey, pakar langit dari Perancis, melaporkan bahwa dirinya melihat obyek-obyek yang jumlahnya sangat banyak, berwarna hitam, berbondong-bondong melintasi permukaan bulan.


Spekulasi teori tentang pernah adanya kehidupan di planet Mars

Pelacakan terhadap kemungkinan adanya kehidupan di antariksa lain terus dilakukan hingga zaman modern ini. Dari hasil foto tentang planet Mars yang merah (sebagai hasil kejelian kamera Viking I dan Viking II), tampaklah sesuatu yg dapat dijadikan bukti ilmiah bahwa di Mars memang pernah ada peradaban. Lembaga-lembaga independen Amerika non-profit yang menganalisis foto-foto daratan Mars menyodorkan sebuah foto yang menggambarkan arca muka “manusia” sepanjang 1,6 kilo meter yang saat ini mungkin sudah banyak terkikis.

Lalu, satu lagi menggambarkan sebuah piramida bersudut lima. Menurut lembaga tersebut, foto-foto khas yang dianalisis dengan komputer supercanggih di Amerika itu menunjukkan bahwa pada suatu rentang waktu purba, di Planet Mars pernah berlangsung suatu peradaban. Dan banyak para astronom meyakini, sisa-sisa kehidupan masih berlangsung di planet Mars, maka pencarian itu masih terus dilakukan secara intensif oleh NASA. Pada tahun 2003, Amerika berhasil meluncurkan sebuah roket Delta-2 dan mengeluarkan detektor planet Mars dari orbit bumi menuju Mars dengan sempurna, membangkitkan semangat yang sudah lama membayangi pesawat Challenger akibat kegagalan penyelidikan Mars di masa lalu.

Proyek monumental yang menelan biaya 800 juta US dollar merupakan salah satu usaha dari NASA untuk memastikan apakah pernah ada kehidupan di Mars. Amerika masih memiliki sebuah detektor lainnya yang bernama “Destiny”. Detektor ini diluncurkan pada tanggal 25 Juni, tiba di planet Mars pada tanggal 25 Januari tahun depan, dan akan mendarat di sisi lainnya planet Mars.

Dalam penelitian di sana, kandungan tertentu pada ferioksida lebih besar. Ini menandakan di tempat tersebut terdapat air dalam jangka panjang di masa lalu. Penanggung jawab ilmiah NASA Welle mengatakan, “Misi kami kali ini adalah mencoba memahami keberadaan air di atas bintang Mars telah bertahan berapa lama. Inilah kunci kehidupan. Entah di mana pun, jika air bisa bertahan jutaan tahun, maka kehidupan bisa bangkit”. Ilmuwan berharap dapat menemukan jejak yang pernah ada di batu karang dan tanah, yaitu jejak air yang pernah eksis untuk mempertahankan kehidupan, meneliti apakah pernah ada air, kondisi zat cair tersebut apakah memiliki kadar air yang cukup, telah berlangsung cukup lama, serta cukup untuk menghasilkan kehidupan.

Jika tidak ditemukan bukti, maka orang-orang harus mempertimbangkan kembali pandangan masa lalu. Yakni bahwa planet Mars pernah hangat dan lembab. Kedua perangkat detektor planet Mars ini menggunakan tenaga penggerak energi surya, mampu bergerak sekitar 30-40 meter setiap hari. Kedua kereta detektor bintang Mars ini dilengkapi dengan kamera video dan mikroskop, serta mesin pemecah batu, untuk penyelidikan komposisi batu Mars bagian dalam.

Gambar di Atas yang diambil oleh pesawat luar angkasa milik NASA, Mars Global Surveyor menunjukkan adanya air yang cair (tidak membeku) pada permukaan Mars, sebuah penemuan menarik yang barangkali dapat menjelaskan apakah ada kehidupan di Planet Merah ini. Namun sebenarnya, tanda-tanda air pernah eksis di Planet Mars setidaknya pernah terlacak oleh Misi Spirit dan Oportunity pada tahun 2004 lalu. Kedua kendaraan jelajah tersebut tiba di Mars setelah melakukan perjalanan selama 7 bulan dari Bumi. Spirit mendarat di sebuah kawah selebar 150 km di Mars yang diyakini sebagai dasar danau kuno. Opportunity mendarat di sisi lain permukaan Mars yang memiliki banyak mineral yang terbentuk di Bumi dalam mata air panas dan danau.

Spirit dan Opportunity beroperasi selama lebih dari 90 hari untuk mempelajari planet Mars. Mereka memiliki lengan robotik yang dilengkapi alat untuk menghilangkan lapisan luar batuan yang berdebu sehingga kaca pembesar dan alat penganalisa pada lengan robotik bisa mempelajari material di bawahnya. Danau yang mengering di permukaan Mars membuktikan bahwa air pernah mengalir di planet ini. Satu-satunya air yang masih ada di permukaan Mars telah membeku di kutubnya, Jika air pernah mengalir di Mars maka kehidupan juga mungkin ada disana.

Ngobrol Seputar Bisnis Online
  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis
print this page Print this page
Related Posts with Thumbnails

Recent Post

My Friends